Flash Info

Siap Jadi Tuan Rumah Cultural Wellness Tourism 2023 Jogja Korelasikan Budaya dan Kesehatan

Kamis, 24 Agustus 2023 10:28
Administrator
74 Lihat

 

Jogja siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan cultural wellness tourism bertajuk Jogjakarta Culture Tourism Journey Festival 2023 pada bulan Oktober 2023 mendatang. Dalam rangka menyambut hal tersebut, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) melalui Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disbud) DIY serta Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY berupaya mengenalkan kembali kepada masyarakat luas, utamanya dalam hal korelasi kebudayaan Jogja dan kesehatan, semisal melalui tradisi jemparingan dan tari-tarian dengan perawatan spa yang kemudian dikemas dalam program The Journey.   

“Menarik ini (dan) bicara terkait dengan cultural wellness, maka sebenarnya cara kerja kebudayaan itu harus masuk di sana. Tiap olah pikir, olah roso dan wujud dalam satu produk, nah jemparingan ini ide luar biasa karena sudah menjadi salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui dari DIY. Cukup banyak objek ataupun pelaku budaya yang kemudian akan bisa masuk di dalam program wellness tourism. Dan ini tidak terlalu banyak diungkap dan dieksplorasi, sehingga bisa dikolaborasikan,” ujar Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., Kepala Disbud DIY kepada Host The Journey Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, B.A., M.Sc., saat berjumpa di Nurkadhatyan Spa baru-baru ini. 

Begitu pula dengan karya seni tari dari DIY, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari segi seni pertunjukan semata. Namun juga bisa melalui proses latihan yang dijalani, yang ternyata juga menjadi bagian dari culture wellness tourism. Hal senada disampaikan oleh Gusti Bendara yang juga merupakan Ketua BPPD DIY. Bahwa tarian-tarian Jogja juga menggunakan kormase yang ternyata memiliki korelasi cukup besar dengan bidang wellness. Di sisi lain, perihal tentang kentalnya budaya Jogja berikut dengan pariwisata yang dimiliki, yang selama ini juga menjadi hal utama bagi DIY juga menarik untuk dibahas. Tentu Disbud DIY telah memiliki rencana untuk sinergikan hal tersebut.

“Pemda DIY saat ini sedang kolaborasikan satu masterplan, tiap desa yang kebetulan naik level dari desa budaya, desa wisata, desa prima, ke desa mandiri budaya. Dan perempuan berdayanya itu digabungkan menjadi suatu kesatuan konsep, tetapi bentuk kemasannya nanti akan di-packaging seperti apa oleh teman-teman pariwisata untuk kemudian dipasarkan,” jelasnya. 

Dalam kesempatan ini, Dian juga menyampaikan bahwa kebudayaan Yogyakarta adalah peradaban. Dan ketika bicara tentang peradaban maka kebudayaan di Yogyakarta menjadi tanggung jawab semua sektor dan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di semua subsystem-subsystem ekosistem budaya. Hal ini selaras dengan ungkapan tourism is borderless, culture is timeless. Bahwa pariwisata tidak mengenal batas, budaya tidak lekang oleh waktu. 

(red)

Tinggalkan komentar

0 Komen